Pandu Digital Bersama SMKN 5 Madiun Menggelar Seminar Literasi Digital Pentingnya Pelajar Memiliki Budaya Digital

 

aula smk negeri 5 madiun

Madiun, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Kota Madiun baru-baru ini menggelar Seminar Literasi Digital Sektor Pendidikan dengan tema "Pentingnya Tenaga Kependidikan dan Pelajar Memiliki Budaya Digital." Acara yang diselenggarakan bersama Pandu Digital Indonesia ini bertujuan untuk membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan literasi digital yang diperlukan di era teknologi. Jumat (25/8/2023).

Moderator acara, Wilatikta Winda dari ELJEKA PODCAST, membuka kegiatan dengan mengingatkan peserta untuk melakukan registrasi online sebelum acara dimulai. Kemudian, ia memperkenalkan narasumber yang akan memberikan wawasan tentang literasi digital dan pendidikan karakter di era digital.


Sebelum memulai pembahasan, semua peserta diajak untuk berdoa bersama agar acara berjalan dengan lancar. Suasana semakin meriah dengan nyanyian bersama Lagu Indonesia Raya. Moderator memberikan aturan tata tertib dan susunan acara.

Drs. Djunaedi, Kepala SMK Negeri 5 Madiun

Narasumber pertama, Drs. Djunaedi, Kepala SMK Negeri 5 Madiun, memaparkan pentingnya karakter kearifan lokal dalam profil pelajar Pancasila. Ia menekankan nilai-nilai seperti tepo sliro, ewuh pakewuh, lembah manah, pangerten, andhap ashor, grapyak, semanak, gotong royong, dan guyup rukun sebagai landasan bagi interaksi digital yang beretika. Drs. Djunaedi juga menyoroti pentingnya berpikir sebelum posting dan saring sebelum sharing, serta bagaimana jejak digital dapat memiliki dampak jangka panjang.

"Dalam konteks digital safety, pentingnya etika digital, budaya digital, keamanan digital, dan ketrampilan digital sebagai empat pilar literasi digital. Ia juga memberikan langkah-langkah untuk menjadi warga digital yang baik, seperti berpikir kritis, pemilihan teman secara bijaksana, gotong royong, dan kolaborasi dalam kampanye literasi digital." Ungkap Djunaedi
riskiadi purwanto, pandu digital madya

Narasumber kedua, Riskiadi Purwanto dari Pandu Digital Madya, mengupas tentang etika bermedia digital dan kecerdasan emosional digital. Ia menyampaikan pentingnya menjaga etika dalam bermedia digital dengan menghindari pelecehan, penghinaan, atau penggunaan konten negatif. Selain itu, ia mengajak untuk tidak mengikuti tren tanpa pertimbangan dan selalu memilah konten yang akan diakses. Kecerdasan emosional digital menjadi kunci untuk mengenali, menavigasi, dan mengekspresikan emosi secara tepat dalam interaksi digital.

Hani Atun Mumtahana, M.Kom

Narasumber terakhir, Hani Atun Mumtahana, M.Kom, seorang Relawan TIK Kota Madiun, berbicara tentang literasi digital dan digital safety. Ia menjelaskan bahwa literasi digital melibatkan berbagai aspek, termasuk kemampuan mengakses, menyaring, memahami, menganalisis, dan berpartisipasi dalam dunia digital. Hani juga menyoroti pentingnya digital safety, termasuk pengamanan perangkat digital, identitas digital, penipuan digital, dan kesadaran tentang rekam jejak digital. Ia memberikan tips untuk menjaga keamanan di dunia maya, seperti memperbarui perangkat, berhati-hati dalam mengklik tautan, menjaga keamanan password, menghindari perangkat lunak bajakan, dan berhati-hati dalam berinteraksi di media sosial.

Kegiatan seminar ditutup dengan sesi tanya jawab, pembacaan kesimpulan, dan foto bersama. Seminar ini memberikan wawasan yang berharga tentang pentingnya budaya digital, etika digital, dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era digital yang semakin berkembang. Ini merupakan langkah penting dalam pendidikan karakter di era digital untuk menciptakan generasi muda yang kompeten dalam menghadapi tantangan zaman.

Posting Komentar

0 Komentar