Seminar Gerakan Nasional Literasi Digital KOMINFO Kabupaten Lumajang Jawa Timur


Seminar Webinar Online Indonesia Makin Cakap Digital 2021 yang di gelar Bersama Jejaring Siberkreasi GNLD "Gerakan Nasional Literasi Digital" dan Kementrian Kominfo, untuk berbagi materi tentang "Tips dan Trik Jualan Online", untuk wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (14/7/2021).

Berjualan kini ada berbagai cara. Mulai dari membuka toko online, jadi reseller, hingga jualan dengan sistem dropship yang cukup populer saat ini. Dropship adalah metode penjualan yang kini sedang marak digunakan oleh para reseller online, sedang para pelakunya disebut dropshipper.

“Salah satu keuntungan berbisnis online dengan sistem dropship adalah kita tidak perlu menyetok barang yang akan diperjualbelikan,” kata Fetty Kurniawati,, Pendamping Sosial Kemensos RI & Dosen tidak tetap Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Madiun, 

Dropshipper dapat menjual barang tanpa menyetok barang. Mereka hanya bermodalkan gambar produk, deskripsi, harga, serta akun sosial media ataupun e-commerce. Sedangkan untuk proses penyediaan barang, packing, hingga pengiriman akan dikerjakan oleh toko online atau pembuat barang. Jadi, seorang dropshipper bermitra atau mendapat supplier.

“Seorang dropshipper hanya perlu meneruskan detail order yang mereka terima ke pihak supplier yang menjual barang,” ujar Fetty.

Fetty mengatakan, cara untuk menjadi dropshipper terbilang mudah tetapi perlu kecerdasan tersendiri. Pasalnya, apabila ingin menjadi seorang dropshipper hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari supplier terlebih dahulu.

“Langkah awal ini merupakan yang terpenting. Pastikan dahulu supplier sudah terpercaya dan memiliki kualitas barang atau jasa yang bagus,” ujarnya.

Dia menuturkan, salah satu cara tercepat untuk menemukan supplier adalah melalui marketplace, karena di sana bisa terlihat rating yang dimiliki oleh supplier tersebut. “Selain itu, kita juga bisa mengetahui kualitas produk yang mereka tawarkan melalui ulasan yang sudah diberikan para pembeli serta jumlah rata-rata produk dapat terjual.”

Program Gerakan Nasional Literasi Digital ini di luncurkan oleh Presiden Ri Joko Widodo sebagai bagian dari upaya percepatan transformasi digital khususnya terkait pengembangan sumber daya manusia yang di harapkan agar semakin cakap digital. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).

Posting Komentar

0 Komentar